Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting dalam proses pendidikan. Keberadaannya memiliki dampak signifikan pada pemahaman dan penyerapan informasi oleh siswa. Khususnya, media pembelajaran dapat berperan penting dalam mengurangi terjadinya verbalisme, yaitu kondisi di mana seseorang hanya mampu mengulangi informasi secara verbal tanpa benar-benar memahami maknanya.
Teori Pembelajaran dan Peran Media
Salah satu teori yang mendukung peran media dalam proses pembelajaran adalah Teori Konstruktivisme. Menurut teori ini, pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri berdasarkan pengalaman mereka (Powell & Kalina, 2009). Media pembelajaran dapat menjadi sarana siswa untuk menjelajahi dan memahami konsep atau materi pembelajaran secara lebih mendalam.
Selain itu, Teori Dual Coding dari Allan Paivio juga mendukung penggunaan media dalam proses pembelajaran. Teori ini mengatakan bahwa informasi akan lebih baik diingat apabila disajikan secara verbal dan visual (Paivio, 1991). Dengan kata lain, media yang baik dapat menstimulasi kedua jalur ini dan secara tidak langsung mengurangi kemungkinan verbalisme.
Media Pembelajaran dan Verbalisme
Dalam konteks verbalisme, media pembelajaran memiliki peran penting. Artikel yang diterbitkan oleh Educational Technology & Society menemukan bahwa siswa cenderung lebih mengerti dan mengingat materi yang disampaikan melalui gambar atau visual, dibandingkan hanya melalui kata-kata (Mayer, 2001). Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa untuk benar-benar memahami materi, bukan hanya menghapalkannya.
Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu menstimulasi diskusi dan interaksi di kelas, yang juga dapat mengurangi kejadian verbalisme. Menurut Susan Meyer, pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif dapat mengurangi tingkat verbalisme karena siswa diajak untuk aktif berpikir dan berdiskusi, bukan hanya menerima informasi secara pasif (Meyer, 2010).
Kesimpulan
Kajian teori menunjukkan bahwa media pembelajaran mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, terutama dalam mengurangi verbalisme. Melalui penggunaan media secara efektif, siswa dapat lebih memahami dan menyerap materi pembelajaran, bukan hanya menghapal dan mengulanginya. Dengan demikian, penggunaan media dalam proses pembelajaran bukan hanya menjadi alternatif, tetapi kebutuhan untuk mencapai efektivitas pembelajaran.
Referensi
Mayer, R. E. (2001). Multimedia learning. Cambridge university press.
Paivio, A. (1991). Dual coding theory: Retrospect and current status. Canadian Journal of Psychology/Revue canadienne de psychologie, 45(3), 255.
Powell, K., & Kalina, C. (2009). Cognitive and social constructivism: Developing tools for an effective classroom. Education, 130(2), 241-250.
Meyer, S. (2010). Classroom communication, student engagement, and student learning. Ph.D. dissertation, University of Michigan, United States—Michigan. Retrieved April 25, 2013, from Dissertations & Theses: Full Text. (AAT 3394755).