Dalam berbagai tradisi dan ajaran, khususnya dalam agama Islam, konsep kebersihan dan ketidakkotoran memiliki posisi yang sangat penting. Salah satu konsep dalam hal ini adalah ‘najis’, yaitu sesuatu yang dianggap kotor atau tidak suci yang berasal dari dalam tubuh manusia. Dalam tulisan ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang konsep ‘najis’ dan bagaimana hal ini berkaitan dengan najis anak bayi yang belum makan apa-apa kecuali nasi.
Konsep Najis
Konsep ‘najis’ dalam Islam menunjuk kepada ketidakmurnian, baik dalam hal fisik maupun ritual. Ini mencakup berbagai benda dan zat yang berasal dari tubuh manusia, seperti urin, feses, darah, dan lain-lain. Menurut hukum syariah, seorang Muslim harus membersihkan diri dari najis sebelum melakukan aktivitas ibadah tertentu seperti shalat dan tawaf.
Najis berasal dari kata arab yang juga berarti kotor. Dalam konteks agama ini kerap berarti sesuatu yang dianggap kotor dan menghilangkan keadaan suci seseorang sehingga harus dibersihkan untuk bisa melakukan ibadah atau aktivitas tertentu.
Konteks Anak Bayi
Membahas tentang najis, seringkali muncul pertanyaan seputar status najis pada anak bayi, khususnya mereka yang hanya diberi makan nasi dan belum makan apa-apa selain itu. Dalam beberapa tradisi, feses bayi yang belum makan apa-apa kecuali ASI tidak dianggap najis. Logika di balik ini adalah bahwa ASI adalah makanan suci dan menyusui adalah proses alami dan suci.
Namun bagaimana dengan bayi yang hanya makan nasi? Apakah feses mereka juga dianggap najis?
Dalam hal ini, pendapat para ulama berbeda-beda. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa feses bayi yang hanya makan nasi tetap dianggap sebagai najis. Alasannya adalah, walaupun bayi tersebut hanya diberi nasi, namun nasi tersebut telah menjalani proses pencernaan yang menghasilkan buangan atau kotoran. Dalam proses ini, nasi telah berubah sifat dan menjadi feses, yang dianggap sebagai najis menurut hukum Islam.
Meskipun demikian, beberapa ulama lainnya berpendapat bahwa feses bayi tersebut relatif lebih ringan tingkat najisnya dibandingkan dengan bayi yang sudah mengkonsumsi makanan lain. Tetapi ini tidak mengubah statusnya sebagai najis, dan harus tetap dibersihkan dengan benar.
Dalam semua keadaan, penting bagi orang tua untuk selalu memastikan bahwa bayi mereka bersih dan sehat. Walaupun feses bayi adalah najis, tetap perlu diingat bahwa menjaga kebersihan bayi merupakan bagian penting dari menjaga kesehatannya.
Jadi, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat, secara umum diakui bahwa najis anak bayi yang belum makan apa-apa kecuali nasi termasuk ke dalam najis.
Eksplorasi konten lain dari DanamonRUN
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.