Para pelukis dalam periode Persagi (Persatuan Ahli-Ahli Gambar Indonesia), yang ada pada awal abad 20, memiliki semangat dan dedikasi besar untuk mengubah pandangan seni rupa di Indonesia kala itu. Ada beberapa tujuan utama yang menjadi fokus para pelukis periode Persagi ini.
Mempromosikan Identitas Kebudayaan Lokal
Sebagai pelukis era kolonial, anggota Persagi memiliki semangat kuat untuk mempromosikan identitas lokal dan kebudayaan Indonesia melalui karya-karya mereka. Beberapa anggota seperti S. Sudjojono dan Agus Djaya menganggap seni kolonial telah merampas keberadaan seni lokal. Kedua pelukis ini memelopori konsep ‘Moeljadi’, yakni seni yang mengusung keberagaman dan kekhasan Indonesia.
Memprotes Hegemoni Seni Kolonial
Dengan semangat nasionalis yang tinggi, para pelukis era Persagi memiliki tujuan untuk membawa perubahan dalam dunia seni, khususnya dalam melawan hegemoni seni kolonial yang saat itu masih mendominasi di Indonesia. Seni kolonial banyak mengusung elemen-elemen Eropa dan mengesampingkan nilai-nilai lokal yang ada. Pelukis Persagi berusaha membawa seni rupa back to the roots atau kembali ke akarnya yang merupakan seni lokal Indonesia.
Mendorong Pendidikan dan Apresiasi Seni
Para pelukis Persagi juga memiliki tujuan untuk mendorong pendidikan seni di Indonesia. Mereka percaya bahwa apresiasi yang lebih besar terhadap seni dapat melahirkan lebih banyak lagi seniman-seniman berbakat di Indonesia. Para pelukis ini mengorganisir pameran-pameran dan lokakarya untuk mempromosikan seni kepada publik dan menjadikan seni sebagai bagian dari hidup sehari-hari masyarakat.
Menunjukkan Realitas Sosial
Tujuan lain dari semangat para pelukis Persagi adalah untuk menggambarkan realitas sosial yang ada pada masa itu. Karya-karya mereka tidak hanya menampilkan keindahan, tetapi juga cerita, kritik, dan realitas hidup masyarakat Indonesia. Dengan demikian, lukisan-lukisan mereka bukan hanya menjadi output artistik, namun juga menjadi dokumentasi keadaan sosial yang ada.
Dengan semangat dan tujuan-tujuan inilah, para pelukis Persagi berhasil menjadikan seni rupa Indonesia tak hanya sebagai representasi estetika, namun juga sebagai cerminan sosial dan identitas budaya yang kuat. Karya-karya mereka menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan seni rupa di Indonesia.