Perlawanan Antasari adalah sebuah peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun, apa yang mendorong Antasari, seorang penguasa kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan, untuk memberontak melawan kolonial Belanda?
Sejarah Antasari dan Kalimantan Selatan
Pangeran Antasari lahir pada tahun 1797 di Kalimantan Selatan sebagai putra Pangeran Mas Suryanata Kesuma. Ia tumbuh dan berkuasa di Kecamatan Banjar, yang menjadi cikal bakal Kerajaan Banjar. Pada masa itu, Belanda sangat menguasai Jalur Dagang di Indonesia termasuk di Kalimantan Selatan.
Motivasi Perlawanan Antasari
Perlawanan Antasari dipicu oleh beberapa faktor utama:
- Perjanjian Suku Bangsa: Perlawanan ini bukan hanya didorong oleh kemarahan Antasari sendiri, melainkan juga oleh sentimen anti-kolonial yang merasuki masyarakat Banjar. Perjanjian yang dibuat oleh Belanda dengan suku Banjar seringkali diabaikan dan menimbulkan konflik.
- Eksploitasi Ekonomi: Belanda mengadakan kebijakan-kebijakan yang merugikan masyarakat lokal, seperti memaksa mereka untuk menanam tanaman komoditi seperti karet dan kopi untuk tujuan ekspor. Ini menimbulkan penderitaan besar bagi masyarakat Banjar dan akhirnya mendorong mereka untuk memberontak.
- Nasionalisme: Antasari adalah seorang nasionalis yang gigih. Ia memiliki keinginan yang kuat untuk melepaskan tanah kelahirannya dari penjajahan Belanda. Ia menyiapkan perang gerilya melawan Belanda dan mendirikan pemerintahan sendiri di pedalaman Kalimantan.
Perlawanan dan Akhir Perjuangan
Perlawanan Antasari dimulai pada tahun 1859 dan berlangsung selama tiga tahun. Perjuangannya berakhir ketika ia meninggal karena sakit pada tahun 1862. Kendati demikian, semangat perjuangannya terus menginspirasi bangsa Indonesia dan memberi dorongan kuat dalam upaya untuk mencapai kemerdekaan.
Namun, kerajaan Banjar akhirnya succumb terhadap tekanan Belanda dan dianeksasi menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Kesimpulan
Jadi, mengapa muncul perlawanan Antasari dari Kalimantan Selatan? Faktanya, adanya pengekangan dan penindasan oleh Belanda menjadikan rakyat Banjar, termasuk Antasari, bangkit dan berjuang untuk kebebasan mereka, dimotori oleh semangat nasionalisme dan hasrat untuk keadilan sosial. Antasari dan perlawanan yang ia picu bukan hanya menjadi bagian dari sejarah Kalimantan Selatan, tetapi juga sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Jadi, jawabannya apa? Motivasi Antasari membela tanah airnya berasal dari perlakuan tidak adil Belanda terhadap orang Banjar, pengeksploitasian sumber daya mereka, dan pengabaian perjanjian yang telah disepakati. Sebuah contoh perjuangan yang harus kita kenang dalam sejarah bangsa.
Eksplorasi konten lain dari DanamonRUN
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.